![]()
|
Monday, August 26, 2002
Hujan merintik di kaca mobil. Jatuhnya menimbulkan suara berirama. Pun begitu dengan wiper yang bergerak kiri-kanan. Seolah melambai mengikuti detak jantung. Dijalan, orang berlarian. Menghindar hujan yang kian menyiksa. Sementara lampu jalan sekedar mengintip jalanan. Seolah enggan dihidupkan. Dan bulan, jangan tanya. Awan hitam telah melumat sinarnya. Apalagi bintang dengan sinar kecilnya. Tak satupun yang membuatku terkesima sebenarnya. Hanya ucapan Hans yang terus membayang di pelupuk mata. Mungkin, tidak hanya dikelopak mata. Tapi seluruh isi kepala. Andaikan ada satu keberanian, ku ingin menemukan satu kalimat. Tentang cintanya. Sebuah janji kesetian, yang tidak pernah aku temui. Bersama dengan lelaki-lelaki sebelumnya.
|